Senin, 19 April 2010

Untuk menjadi pintar haruskah mengikuti cara yahudi ? (jawaban atas thesis Dr. Stephen Carr Leon



Untuk menjadi pintar haruskah mengikuti cara yahudi ? (jawaban atas thesis Dr. Stephen Carr Leon)

Pertama-tama ada 2 hal yang harus dipisahkan yaitu pintar dan berkuasa. Yahudi yang pintar itu telah dihancurkan dan dijadikan budak ratusan tahun pada zama Fir’aun (Mesir), Nabukadnezzar (Babilonia), Romawi pada tahun 70 M, dan Hitler (Jerman). Kalau Yahudi yang pintar itu sekarang berkuasa di atas dunia karena sebab kebodohan dunia itu sendiri memberikan begitu banyak kesempatan kepada orang Yahudi untuk mengatur dunia ini (melalui tangan AS). Apabila tidak ada Yahudi mungkin dunia ini akan lebih baik.

Mengapa Yahudi pintar ? Karena mereka keturunan orang-orang pintar (genetik). Ibrahim AS adalah orang terpintar di muka bumi pada saat itu . Dan dari Ibrahimlah genetik itu berasal. Arabpun yang berasal dari genetik Ibrahim pernah menunjukkan kepintarannya ketika berkuasa di muka bumi selama 700 tahun lebih dan dari sanalah seluruh penduduk bumi mendapat pencerahan (bukan dari Yahudi).

Apa yang dilakukan Yahudi pada saat mengandung anak mereka dan pendidikan-pendidikan yang diajarkan setelah itu adalah baik. Kecuali yang tidak masuk diakal adalah mengerjakan soal matematik di depan istri yang sedang mengandung. Rangsangan terhadap otak hanya terjadi pada ayah dan ibunya saja tidak kepada anaknya beda dengan rangsang bunyi-bunyian. Untuk melatih anak berkosentrasi tidak harus berkuda dan memanah. Bermain catur, mendirikan solat, dan zikir itupun akan melatih konsentrasi anak.

Keharusan untuk mendapatkan uang 1 juta US$ memang dapat merangsang inovasi dan kreativitas sekaligus juga menimbulkan jiwa yang rakus dan tamak serta penuh tipu muslihat bila tanpa didasari agama yang baik. Dan itulah yang dilakukan orang Yahudi untuk menguasai perekonomian dunia seja abad ke18 s/d sekarang.

Nikotin tidak mengakibatkan rusaknya otak secara turun temurun (goblok) tapi, hanya merusak perokok itu sendiri dan belum tentu itu karena rokok. Bahkan nikotin dalam dosis rendah baik untuk susunan saraf pusat (membangkitkan aktivasi sel-sel saraf otak). (Farmakology dan terapi FK UI tentang nikotin). Sehingga mungkin bila setiap ibu yang mengandung atau bayi yang baru lahir diberikan hembusan asap rokok setiap hari mungkin akan membuat cerdas anak itu dikemudian hari. Kematian yang dikatakan akibat rokok adalah penyerderhanaan masalah. Kurang gizi dan kurangnya biaya pengobatan itulah penyebab kematian di Indonesia. Sebagian besar dokter spesialis bedah di negara” barat meminum alkohol lebih kurang 1/2 liter per hari. Apabila dokternya saja minum alkohol apalagi masyarakat biasa, mungkin bisa lebih dari 1 liter per hari. Tidak ada perselisihan daripada para dokter bahwa alkohol adalah buruk bagi kesehatan. Tapi pernahkah kita baca di koran” bahwa seorang dengan riwayat peminum alkohol tidak diterima bekerja di suatu tempat ? Atau adakah kita baca di koran” bahwa negara” barat memaksa supaya pabrik alkohol tutup ? Ini tidak dilakukan oleh negara” barat karena mayoritas pabrik pembuat alkohol berasal dari sana. Penutupan pabrik alkohol akan membuat kacau sistem kehidupan masyarakat (yang telah terbiasa minum alkohol) yang akan berdampak pada kekacauan ekonomi yang akut ditambah lagi hilangnya pajak dari pabrik” alkohol tsb. Kampanye anti rokok akan berdampak seperti itu dan itulah yang diharapkan oleh negara” barat (antek” Yahudi) supaya negara Islam terbesar Indonesia ini terus berhutang dan berhutang terus sampai akhirnya menjadi budak mereka selama-lamanya.

Indonesia yang bodoh dan miskin pada saat ini bukanlah karena banyaknya perokok. Kegagalan Indonesia untuk menjadi bangsa yang mjaju dan makmur karena kegagalan mereka untuk mencari pemimpin yang baik. Tidak ada yang dibutuhkan oleh Indonesia kecuali seorang pemimpin. Hayam Wuruk, Gajahmada, Sukarno merupakan salah satu contoh untuk itu . . . .

Saleum.

Capek deeh..

0 komentar:

Posting Komentar

Pages